Tungau debu rumah terutama ditemukan pada debu rumah yang lembab, kasur kapuk, bantal, guling serta perabot rumah yang lain. Sumber debu dengan jumlah TDR terbanyak adalah pada debu kamar tidur terutama debu kasur dan kolong tempat tidur (Faiza A., 2006). Tidak semua protein dari tungau bersifat alergenik. Penelitian yang dilakukan oleh Krilis dkk pada tahun 1984 mengidentifikasi 51 antigen yang berbeda dari tubuh tungau, ternyata hanya 11 yang bersifat alergenik (Carswell, 1988). Alergen dari tungau debu sangat bervariasi dalam struktur kimiany a. Alergen TDR perta ma yang dimurnikan adalah Der p 1 dan Der f 1 yang terdapat dal am konsentrasi tinggi pada fes es. Alergen dari feses. Yaitu Der p 1 kemungkinan merupakan penyebab paling sering dari alergi pada manusia, karena t ingginya kadar Der p 1 pada f eses dan banyaknya jumlah partikel ini diproduksi setiap hari (Carswell,1988). Penelitian kadar alergen Der p 1 dihubungkan dengan penyakit alergi telah banyak dilakukan di berbagai tempat di luar Indonesia (Roche dkk, 1997; Thomas dkk, 2004) tetapi di Indonesia m asih sangat kurang. Penelitian alergen TDR yang diambi l dari debu rumah yang dilakukan di Sulawesi Utara m asih sangat kurang atau kemungkinan belum pernah dilakukan karena belum ada publikasi mengenai hal itu. Tungau debu rumah termasuk dalam Kingdom animalia, filum Arthropoda, sub filum Chelicerata, kelas ara chnida, Sub kelas Acari, superordo A cariformes, Ordo Sarcoptiformes, Subordo Astigmata, Famili Pyroglyphidae (Krantz & Walter, 2009). Colloff (1998) menyatakan istilah tungau debu rumah (TDR) atau house dust mites (HDM) secara tradisional telah digunakan untuk anggota famili Pyroglyphidae (ordo Astigmata) yang hidup secara permanen dalam debu rumah. Dua spesies dalam famili Pyroglyphidae yang sering ditemukan dalam debu rumah adalah. • Bagaimana menggunakan Skype dalam kelas ESL/EFL • Menjadikan menulis berbahasa Inggris lebih menyenangkan dengan Kamishibai • Proses bersahabat guru untuk mengevaluasi dan menyeleksi buku paket bahasa Inggris • Manfaat dan kerugian buku paket bahasa Inggris • Tinjauan strategi mengajar guru bahasa Inggris kelas XII • Meningkatkan interaksi guru-siswa dalam kelas EFL dengan penelitian tindakan • Menggunakan relawan dalam kelas ESL untuk guru baru • Bagaimana guru bahasa Inggris Indonesia berhasil dalam kelas bahasa Inggris Oral? Coagulase-negative staphylococci (CNS) adalah bakteri anggota flora bakteri protektif di kulit dan jarang menyebabkan infeksi pada individu sehat. Namun, CNS, dan khususnya Staphylococcus epidermidis, adalah penyebab umum infeksi terkait perawatan, dalam infeksi khusus setelah berbagai tipe pembedahan prostetik. Infeksi ini seringkali sulit disembuhkan, karena beberapa strain S. Epidermidis telah menjadi resisten terhadap sebagian besar antibiotik (multi resisten), dan memiliki kapasitas mempercepat dan membentuk biofilm disekitar kateter dan prostesis yang dimasukkan. Disertasi tersebut juga menjelaskan spesies lain coagulase-negative staphylococcus, Staphylococcus saprophyticus. Ini adalah penyebab umum infeksi saluran kemih yang dihadapi wanita muda dan tengah usia di luar lingkungan rumah sakit.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
November 2018
Categories |